Jumat, 08 Juni 2018

DATA PENDUDUK KELURAHAN SUKAMAJU, DEPOK (JAWA BARAT)

BAB 1


PENDAHULUAN

1.1        LATAR BELAKANG

         Pertumbuhan penduduk sebenarnya merupakan keseimbangan dinamis antara dua kekuatan yang menambah atau yang mengurangi jumlah penduduk. Perkembangan penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian yang dapat terjadi pada semua golongan umur. Dalam konteks spasial moblitas penduduk juga berpengaruh terhadap perubahan dalam jumlah penduduk, dimana imigrasi akan menambah jumlah penduduk dan emigrasi akan mengurangi jumlah penduduk dalam suatu wilayah. Sebenarnya permasalahan yang muncul dibidang kependudukan bukan hanya pada jumlah yang besar semata akan tetapi juga berimbas pada turunan dari kuantitas yang besar tersebut antara lain adalah persebaran penduduk, kualitas penduduk, kecukupan dari sisi konsumsi, struktur penduduk yang sebagian besar masih muda, modal dan teknologi yang dimiliki juga masih rendah dan akibatnya produktivitas kerja makin menurun serta masalah krusial yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Jumlah penduduk yang besar ditambah dengan stuktur umur yang tidak menguntungkan serta laju pertambahannya yang tinggi, menimbulkan permasalahan yang menghambat usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat diberbagai bidang. Dengan demikian diperlukan usaha-usaha penanganan masalah kependudukan yang sejajar dengan usaha-usaha pembangunan. Salah satu upaya untuk penanganan masalah kependudukan ini adalah dengan menekan laju pertumbuhan pendudukyaitu dengan menurunkan fertilitas (kelahiran). Mengingat peristiwa kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk merupakan peristiwa demografis yang satu sama lain saling berkaitan, maka usaha untuk menurunkan kelahiran akan berpengaruh pula terhadap peristiwa kematian. Berkaitan dengan hal itu pula maka perlu adanya penelitian dan pengevaluasian sumberdaya manusia yang ada disuatu wilayah salah satunya melalui demografi ataupun study kependudukan.

1.2       RUMUSAN MASALAH

a.    Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk alami ?

b.   Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk non alami ?

c.    Bagaimana menghitung pertumbuhan penduduk total ?

d.   Berapa banyak jumlah kelahiran, kematian dan imigrasi di Kelurahan Sukamaju             Depok pada tahun 2013 ?

e.    Faktor-faktor penyebab pertumbuhan penduduk kelahiran, kematian dan imigrasi ?

f.     Dampak positif dan negative penduduk yang imigrasi ?

1.3       TUJUAN

            Mengetahui pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sukamaju, Depok

BAB II


PEMBAHASAN

2.1       PERTUMBUHAN PENDUDUK

       Jumlah penduduk alami yang memiliki rumus, yaitu T = L – M, dimana T adalah jumlah pertumbuhan penduduk per tahun, dan L adalah angka kelahiran penduduk,sedangkan M adalah angka kematian penduduk. Pada tahun 2013 jumlah penduduk yang lahir terdapat 225 jiwa, dan yang meninggal terdapat 33 jiwa. Jadi, jumlah pertumbuhan penduduk alami di Kelurahan Sukamaju Depok pada tahun 2013 sebesar 192  jiwa.

Jumlah penduduk non alami yang memiliki rumus yaitu T = M – E dimana M adalah jumlah penduduk yang masuk (migrasi) sedangkan E adalah jumlah penduduk yang keluar (Emigrasi). Pada tahun 2013 terdapat 283 jiwa yang melakukan migrasi, sedangkan 40 jiwa melakukan emigrasi. Jadi, jumlah pertumbuhan penduduk non alami sebesar 243 jiwa. Jumlah pertumbuhan penduduk total di Kelurahan Sukamaju, Depok pada tahun 2013 sebesar 435 jiwa.

2.1       FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERTUMBUHAN PENDUDUK

       Ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju pertumbuha penduduk di suatu negara, yaitu kelahiran atau fertilitas, kematian atau mortalitas dan perpindahan atau migrasi. Ketiga variabel tersebut akan mempengaruhi keadaan dan komposisi penduduk (umur dan jenis kelamin) suau negara

a.                   Kelahiran (Fertilitas )

b.                  Kematian (Mortalitas)

c.                   Perpindahan (Migrasi)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.


Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian(antimortalitas). Kematian juga bisa di pengaruhi beberapa faktor yakni pendukung dan penghambat,Pendukung, faktor pendukung yang mengakibatkan angka kematian antara lain , tidak menjaga kesehatan, kurang sarana kesehatan di wiliyah tersebut seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Apotik, kemiskinan yang berlebihan yang mengakibatkan kurangnya asupan gizi,wilayah perperangan, bencana alam, pola makan tidak teratur dan wabah penyakit. Penghambat, Dan Faktor Yang menghambat kematian antara lain yaitu menjaga kesehatan, pola makan yang teratus, makan yang bergizi, sedikitnya angka kemiskinan, sarana kesehatan yang lengkap.


 Penduduk Yang Datang, dapat saja orang yang dari luar wilayah datang ke wilayah kita yang bertujuan untuk menetap, belajar, atau bekerja, hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah penduduk.


Penduduk Yang Pergi, dapat saja orang di suatu wilayah datang ke wilayah lain yang bertujuan untuk menetap, belajar, atau bekerja, dalam jumlah yang banyak, seperti menjadi TKI, hal ini dapat mengakibatkan menurunnya jumlah penduduk.


 Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :

1.        Persediaan sumber daya alam

2.      Lingkungan social budaya

3.       Potensi ekonomi

4.      Alat masa depan

Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.

2.3       DAMPAK POSITIF DAN NEGATIVE DARI PENDUDUK YANG BERIMIGRASI

a.                  Dampak negatif migrasi

Beberapa dampak negatif migrasi terhadap kehidupan di masyarakat yang sering dirasakan saat ini, antara lain :

1.   Kurangnya perlindungan bagi para imigran, terutama bagi TKI yang bekerja di luar negeri.

2.   Kesempatan atau peluang kerja di kota semakin terbatas, karena semakin banyaknya tenaga kerja yang ke kota.

3.  Menimbulkan masalah di daerah tujuan, terutama bagi mereka yang tidak berbekal keterampilan dan pengetahuan yang cukup.

4.    Berkurangnya tenaga kerja muda atau usia produktif di daerah pedesaan yang menjadi andalan kegiatan pertanian.

b.                  Dampak positif migrasi

Selain dampak negatif, migrasi ternyata juga membawa dampak positif baik bagi kehidupan masyarakat, antara lain :

1.     Kebutuhan tenaga kerja masyarakat kota tercukupi, terutama tenaga kerja muda yang produktif.

2.    Kemajuan pembangunan daerah perkotaan semakin pesat, karena didukung oleh tenaga kerja yang banyak dan fasilitas yang lengkap.

3.    Bagi warga desa yang sadar dan peduli akan perkembangan desanya, akan membawa kemajuan di di desanya berbekal dari pengalaman yang diperoleh di kota.

BAB III


KESIMPULAN DAN SARAN

3.1       KESIMPULAN

        Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh mengenai pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sukamaju, depok dapat diketahui bahwa jumlah total pertumbuhan penduduknya pada tahun 2013 adalah sebesar 435 jiwa. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sukamaju, Depok dan terdapat juga dampak positif dan negatif dari pertumbuhan penduduk tersebut.

3.2       SARAN

          Untuk mengatasi Pertumbuhan penduduk perlu adanya suatu perencanaan di daerah kelurahan yang menggunakan pendekatan kolaborasi yang memperhatikan kepentingan antar pihak baik kepentingan kota maupun kelurahan. Sehingga pemerintah sebaiknya melakukan program perencanaan dan pengendalian dalam menghadapi pertumbuhan penduduk yang semakin pesat ini, disamping itu dilihat juga dari faktor-faktor yang menybebakan pertumbuhan penduduk sehingga masalah pertumbuhan penduduk di lingkungan sekitar masyarakat dapat terkendali.

DAFTAR PUSTAKA

Soerjani. Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan    Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia

Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.Koentjayaningrat. 1982.

Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:Djambatan. Mahmud Thoha. 

MamothX9

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.